Jakarta — Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) hari ini mengadakan kopdar bulanan dengan tema ‘Kelas Motivasi dan Bedah Destinasi Iceland, Greenland dan West Europe’ di Hotel Sofyan Tebet, Jl. Prof. DR. Soepomo No. 23 Tebet, Jakarta Selatan. Senin, 12 Maret 2018. Chairman Of IITCF Priyadi Abadi yang bertindak selaku moderator mengawali kopdar ini dengan membuka ruang mindset para pelaku usaha travel wisata muslim.
“Tugas kita semua temen-temen para pelaku travel, bukan hanya ngurusin haji umrah saja, tapi wisata muslim juga harus digenjot. Kita bukan bicara masalah tempat sholat saja, makanan halal saja, tapi juga toilet dan tempat untuk berwudhu,” kata Priyadi yang juga penulis buku Muslim Traveller Solutions.
Sejak tahun 2010, kata Priyadi, ketika ia memutuskan hijrah dari travel umum ke travel muslim, ia mengaku prihatin karena masih minimnya pelaku travel muslim yang menggarap wisata muslim, saat itu industri pariwisata ke luar negeri masih didominasi oleh travel-travel umum. Hal inilah yang mengundang kepedulian Priyadi untuk konsen terhadap travel Muslim.
“60-70 persen matket Indonesia kan orang Muslim, kalau mereka pakai travel umum yang tidak memperhatikan dari sisi ibadah para traveller, kira-kira nanti sholanya bagaimana, kita sebagai pelaku bisnis travel kan juga punya beban, kita berdosa kalau hanya diam saja,” jelas Priyadi.
Senada dengan Priyadi, Gunawan Surbakti, sebagai pembicara Muslim Product Ambassador Kuoni menjelaskan bahwa saat ini negara-negara Eropa dan lainnya sangat konsen terhadap market muslim Indonesia, mereka tidak mau kehilangan pasar, sehingga mereka menyediakan kebutuhan Muslim dengan investasi yang tidak sedikit. Mulai dari mendatangkan Cheff khusus dari Midle East, menyediakan menu restoran halal dan lainnya.
“Kuoni ini usianya sudah 120 tahun lebih, saat itu makanannya masih muslim friendly bukan halal seperti sekarang. Sekarang pasar wisata halal sudah semakin ketat, beberapa negara sudah membidik ini, seperti JTB Corporation yaitu Jepang dan negara lainnya,” kata Gunawan.
Dalam kesempatan ini, hadir narasumber yang mempromosikan negara Islandia sebagai tujuan destinasi wisata halal yaitu Nenty pemilik Nenty Travel.
Nenty yang sudah tinggal selama 16 tahun di Islandia, memutuskan kembali pulang ke Indonesia dalam rangka memperkenalkan wisata halal khususnya di Islandia.
“Islandia berpuluh-puluh tahun tergantung market Amerika dan Eropa, saat ini dengan perkembangannya tren wisata halal, Indonesia dan negara-negara Asia lainnya menjadi target dari negara-negara lain, termasuk Islandia untuk mendatangkan wisatawan,” kata Nenty.
Untuk itu, dalam kesempatan Kopdar IITCF ini Nenty memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha travel yang ingin membuka destinasi ke Islandia bisa bermitra dengan Nenty Travel.
Dalam acara ini juga hadir Pakar Kepribadian dan Motivator Super Power Anaz Almansour yang memberikan materi cara-cara menjadi marketing dengan penghasilan tak terbatas.
“Saat anda memberikan satu dan mengharap dua maka hasilnya setengah. Namun saat anda memberi satu dan diletakkan kepada Allah maka hasilnya tak terhingga,” kata Anaz.
Menurut Anaz, sesuai dengan pengalamannya, setiap transaksi bisnis yang dilakukan oleh peserta harus selalu melibatkan Allah, disitu ada campur tangan Allah dalam setiap transaksi dan Allah yang akan selalu menolong kita.
Untuk diketahui, Kopdar bulanan IITCF kali ini merupakan kopdar angkatan ke-5 yang membedah destinasi ke Eropa. Dalam kopdar ini, para peserta berdiskusi untuk mencari terobosan baru terkait wisata muslim ke Eropa.
Dalam Kelas Motivasi dan Bedah Destinasi Iceland, Greenland dan West Europe ini, hadir sekitar 50 pelaku usaha travel, bahkan bukan saja pelaku travel muslim namun juga pelaku travel umum hadir untuk menimba ilmu terkait dengan pesatnya perkembangan wisata halal.