Jakarta – Menulis, ya menulis. Mudah dibayangkan tapi susah dikerjakan jika belum terbiasa menulis. Tak sedikit orang sukses dalam bidangnya, tapi untuk bisa memulai menulis susahnya luar biasa. Ya, menulis butuh ketekunan dan latihan untuk bisa lancar menulis. Tapi semua kesulitan dalam menulis sebenarnya bisa dimudahkan jika kita mau berusaha belajar, memiliki kemauan yang keras dan terus berlatih. Menulis bisa dilakukan di mana saja kita mau, asal ada kemauan.
Linda Sjamsoeddin, seorang pengusaha busana muslimah dan biro perjalanan haji & umrah adalah sala satu wanita yang mau melakukan itu. Tak heran jika hasil dari tulisannya ia rangkai dalam sebuah buku yang baru saja dirilis. Perempuan kelahiran Makasar 29 November 1957 ini menulis merupakan salah satu media untuk mencurahkan semua isi hati, menjadikan kegiatan menulis sebagai tempat privasi disela padatnya kesibukan harian yang dijalani. Menulispun menjadi kegiatan yang mudah dan menyenangkan.
Alhasil, setelah melalui perjuangan selama bertahun-tahun, Linda berhasil menerbitkan karya pertamanya berjudul “Hijabku Wangi Surgaku: Sebuah Perjalanan Hijrah Seorang Muslimah” yang diluncurkan di One Bell Park Mall Jakarta, Minggu (30/09). Melalui buku yang ia tulis sejak tahun 2012 ini Linda ingin berbagi semangat dan pengalaman terkait perjalanan hijrahnya selama bertahun tahun dan kegelisahan-kegelisahan yang ia rasakan tentang permasalahan hijab di kalangan umat islam.
“Harapan saya tentu saja semoga ini bisa memotivasi para muslimah yang belum menggunakan hijab untuk segera berhijrah. Selain juga semoga buku ini menjadi salah satu kontribusi saya dalam hal dakwah mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran,” harap Linda.
Sementara itu Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) yang hadir dalam soft launching buku tersebut mengapresiasi buah karya Bunda Linda ini. Selain sebagai pegiat travel muslim, ternyata beliau seorang yang senang menulis hingga lahirlah sebuah buku tentang pengalaman beliau seputar hijab muslimah. Apa yang Bunda Linda lakukan ini bisa menjadi inspirasi bagi yang muda-muda untuk tak lelah berkarya. Bahkan beliau memulai menulisnya sejak tahun 2012 dan baru terbit 2018, ini merupakan perjuangan yang tak ringan.
“Saya salut dengan semangat Bunda Linda yang bisa menyempatkan diri untuk membuat karya tulisan disela-sela kesibukannya dalam waktu yang cukup lama, semoga ladang dakwah lewat buku ini bisa menginspirasi yang lain,” tuturnya.