Jakarta–Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) DKI Jakarta menggelar Asita Jakarta Travel Mart (AJTM) 2018 di Jakarta pada 18-20 September 2018. Plt Gubernur DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata Agus Suradika mengatakan kegiatan ini memberikan penguatan bagi pelaku industri pariwisata daerah. “Jakarta sebagai ibukota merupakan salah satu kota utama sumber wisatawan nusantara dan mancanegara,” kata Agus.
Agus menambahkan bahwa AJTM juga bisa meningkatkan citra kota Jakarta sebagai kota jasa dan jadi momentum bagi kalangan industri untuk mempererat kerjasama di sektor pariwisata.
“AJTM memiliki arti penting untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian, buka peluang kerja yang luas dan pastinya kunjungan wisatawan ke suatu kota/daerah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat lokalnya, katanya.
Ketua Asita DKI Jakarta Hasiyanna S. Ashadi mengatakan kegiatan ini merupakan ajang terciptanya pasar jual beli di ibukota negara bagi para pelaku industri pariwisata, khususnya pasar domestik yang dikemas secara Business to Business (B2B).
“AJTM tidak hanya memfasilitasi terjadinya transaksi jual beli paket destinasi wisata, tetapi sekaligus mengenalkan dan menyosialisasikan ikon-ikon kebudayaan Betawi secara merata yang diprakarsai oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Betawi DKI Jakarta,” ujarnya
Sementara itu, Ketua Panitia AJTM 2018, Jongki Adiyasa mengatakan AJTM sejak awal diselenggarakan mempertemukan seller dan buyer yaitu pelaku pariwisata dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Mereka adalah Biro Perjalanan Wisata (BPW), destinasi wisata, Dinas Pariwisata serta industri pendukung lainnya seperti asuransi perjalanan, perbankan, transportasi.
Dengan kuota meja sebanyak 100, untuk tahun 2018 ini dialokasikan juga Seller untuk Biro Perjalanan Wisata dan juga Tourism Board atau National Tourism Office dari negara lain. Sedangkan buyer adalah pemilik atau pimpinan perusahaan Biro Perjalanan Wisata (BPW) dan Agen Perjalanan Wisata (APW) yang bernaung dalam wadah ASITA Jakarta.
Sementara itu, Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) H. Priyadi Abadi, M.Par saat mengikuti acara AJTM mengatakan, ke depan potensi pariwisata lokal harus diperkuat lagi dengan manajemen yang bagus. Pasalnya, setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan wisata yang bisa diangkat ke mancanegara.
“Saya melihat penyelenggaraan AJTM ini sangat bagus karena mempertemukan seller dan buyer yaitu pelaku pariwisata dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Hal ini bisa menjadi peluang bisnis di bidang pariwisata di daerah,” paparnya.
Keterlibatan Biro Perjalanan Wisata (BPW), destinasi wisata, Dinas Pariwisata serta industri pendukung lainnya seperti asuransi perjalanan, perbankan, transportasi ini bisa saling menguatkan untuk membawa pariwisata lokal go internasional. “Begitu juga daerah-daerah yang banyak mengenalkan wisata halalnya, untuk bisa mengambil peluang ini,” ujarnya.[fro]